Rabu, 03 April 2013

Pertumbuhan dan Perkembangan dari Bayi Hingga Remaja


By: Muhammad Rozikhin 
       Student of Nursing at Universitas Esa Unggul'12 - Jakarta

Pengertian Tumbuh Kembang

     Pertumbuhan (Growth) adalah merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru, menghasilkan penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian. Dalam pertumbuhan manusia juga terjadi perubahan ukuran, berat badan, tinggi badan, ukuran tulang dan gigi, serta perubahan secara kuantitatif dan perubahan fisik pada manusia itu. Dalam pertumbuhan manusia terdapat peristiwa percepatan dan perlambatan. Peristiwa ini merupakan kejadian yang ada dalam setiap organ tubuh.
    Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial, maupun spiritual.
      Perkembangan (Development) adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkatkan dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan (Maturation), dan pembelajaran (Learning). Perkembangan manusia berjalan secara progresif, sistematis, dan berkesinambungan dengan perkembangan di waktu yang lalu.
     Perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek fisik, intelektual, dan emosional. Perkembangan secara fisik yang terjadi adalah dengan bertambahnya sempurna fungsi organ. Perkembangan intelektual ditunjukkan dengan kemampuan secara simbol maupun abstrak, seperti berbicara, bermain, dan berhitung. Perkembangan emosional dapat dilihat dengan perilaku sosial di lingkungan anak.
     Maturasi merupakan proses perkembangan dan bertumbuh menjadi penuh  meliputi kempuan biologis individu, kondisi fisiologis, dan keinginan untuk belajar prilaku yang lebih matur. Misalnya, bayi meninggalkan kegiatan merangkak untuk berjalan karena berjalan memberi keadaan yang lebih dalam untuk menyelidiki lingkungan dan lebih banyak belajar.

Ada Sembilan Tugas-tugas Perkembangan Pada Masa Ini, yaitu:

1.      Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan.
      Mempelajari kehidupan fisik merupakan hal yang penting untuk permainan dan aktivitas fisik karena hal
      itu mempunyai nilai yang tinggi pada masa anak-anak. 
2.      Membina sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai suatu organisme yang sedang berkembang.
3.      Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4.      Belajar berperan sebagai pria dan wanita secara tepat.
5.      Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca,menulis, dan berhitung dengan baik.
6.      Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan seahri-hari.
7.      Mengembangkan kata hati, moral, dan skala-skala nilai.
8.      Mencapai kemerdekaan pribadi
9.      Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

            Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda antara satu dengan manusia yang lainnya, bisa dengan cepat bahkan lambat, tergantung pada individu dan lingkungannya. Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

1.      Faktor Heriditer / Genetik

      Faktor Herediter Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah, dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial, maupun spiritual.
     Merupakan faktor keturunan secara genetik dari orangtua kepada anaknya. Faktor ini juga dapat berubah sepanjang hidup manusia, dapat menentukan karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, dan beberapa keunikan sifat dan sikap tubuh seperti tempramen.
        Faktor ini dapat ditentukan dengan adanya intensitas dan kecepatan dalam pembelahan sel telor, tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang. Potensi genetik yang berkualitas hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan yang positif agar memperoleh hasil yang optimal.

2.      Faktor Lingkungan / Eksternal

        Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir hingga akhir hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapainya atau tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia tersebut sesuai dengan genetiknya.

Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu:
A.    Lingkungan Pranatal (Faktor lingkungan ketika masih dalam lingkungan)
Faktor pranatal yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat kimia, endoktrin, radiasi, infeksi, stres, imunitas, dan anoksia embrio.
B.     Lingkungan Postnatal ( Faktor lingkungan setalah kelahiran )
Lingkungan postnatal dapat digolongkan menjadi :
v  Lingkungan Biologis, meliputi, ras, jenis kelamin, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan fungsi metabolisme.
v  Lingkungan Fisik, meliputi, sanitasi cuaca, keadaan rumah, dan radiasi.
v  Lingkungan Psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman sebaya, stres, sekolah, cinta kasih, dan interaksi anak dengan orangtua.
v  Lingkungan Adat dan Istiadat, meliputi pekerjaan / pendapatan keluarga, pendidikan orangtua, stabilitas rumah tangga, dan kepribadian orangtua.

3.      Faktor Status Sosial Ekonomi

        Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung lebih dapat dicukupi kebutuhan gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.

4.      Faktor Nutrisi

       Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tak terpenuhi, maka proses pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya dapat terhambat.

5.      Faktor Kesehatan

      Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk pertumbuhan dan perkembangan sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan kurang baik, akan terjadi keterlambatan.

Prinsip-prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan

Beberapa prinsip pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang benar untuk semua orang. Kebiasaan ini di ekspresikan dengan konsep berikut :

A. Individu memiliki potensi adaptif untuk perubahan kualitatif dan kuantitatif dengan menerima stimulus dari    lingkungan dan memberi stimulus pada lingkungan tersebut.
B.  Individu memperoleh kunikannya dari interaksi hereditas dan lingkungan.
C. Tujuan utama perkembangan adalah pencapaian potensi (realisasi diri atau aktualisasi).

Ciri-ciri Proses Pertumbuhan dan Perkembangan

       Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai dari masa konsepsi hingga dewasa memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu:

1. Pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang kontinu sejak konsepsi hingga maturitas (dewasa) yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2.  Dalam periode tertentu terdapat percepatan dan perlambatan dalam proses pertumbuhan dan perlambatan pada setiap organ tubuh berbeda.
3. Pola perkembangan anak adalah sama, tetapi kecepatannya berbeda antar anak satu dengan yang lainnnya.
4.    Aktifitas seluruh tubuh diganti dengan respon tubuh yang khas oleh setiap organ.
            
Secara garis besar menurut Markum, pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi tiga, yaitu:

1.        Pertumbuhan dan Perkembangan Fisis
   Pertumbuhan dan perkembangan fisis meliputi perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme atau individu. Perubahan ini bervariasi dari fungsi tingkat molekul yang sederhana seperti aktivasi enzim terhadap diferensi sel, sampai ke proses metabolisme yang kompleks dan perubahan bentuk fisik di masa pubertas.
2.        Pertumbuhan dan Perkembangan Intelektual
    Pertumbuhan dan perkembangan intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik, seperti bermain, berbicara, berhitung, dan membaca.
3.        Pertumbuhan dan Perkembangan Emosional
   Pertumbuhan dan perkembangan emosional bergantung pada kemampuan bayi untuk membentuk ikatan bathin, kemampuan untuk bercinta kasih.

Prinsip pertumbuhan dan perkembangan menurut Potter & Perry, yaitu :

1.    Perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti arah rangkaian tertentu.
2.    Perkembangan adalah suatu yang terarah dan berlangsung secara terus-menerus, dalam pola sebagai berikut:
        A.    Cephalocaudal yaitu pertumbuhan yang berlangsung terus dari daerah kepala ke arah bawah
              bagian tubuh.
        B.     Proximodistal yaitu perkembangan yang berlangsung terus dari daerah pusat (proximal) tubuh ke
              arah luar tubuh (distal).
      C.  Differentiation yaitu perkembangan yang berlangsung terus dari yang mudah ke arah yang lebih
              kompleks.
3.    Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi, terjadi dengan pola yang konsisten dan kronolgis.

Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

            Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada manusia adalah sebagai berikut:

1.      Masa Prenatal (Konsepsi hingga kelahiran)

Germinal: Konsepsi sampai ± 2 minggu
Embrionik: 2 hingga 8 minggu
Janin: 8 hingga 40 minggu (lahir)
Proses ini merupakan masa yang penting karena terjadi pertumbuhan yang sangat cepat dan ketergantungan total terhadap ibu. Hubungan kesehatan ibu dengan neonatus menyebabkan pentingnya pelayanan prenatal yang tepat demi kesehatan dan kesejahteraan bayi.

2.      Masa Infancy (Kelahiran hingga 12/18 bulan)

Neonatus: Lahir hingga 28 hari
Infancy: 1 hingga 12 bulan
            Disini terjadi perkembangan yang cepat pada sistem motorik, kognitif, dan sosial. Melalui hubungan denga orangtua, anak akan membangun kepercayaan terhadap dunia da menjadi dasar bagi hubungan antarpribadi di masa depan. Bulan pertama pascakelahiran mendapat perhatian karena terjadi penyesuaian fisik terhadap kehidupan di luar janin dan penyesuaian psikologis terhadap orangtua.

3.      Masa Anak-anak Awal (1 hingga 6 tahun)

Toddler: 1 hingga 3 tahun
Pra Sekolah: 3 hingga 6 tahun
            Disini anak akan melakukan banyak aktivitas dan penemuan, yang dimulai saat ia memperoleh kemampuan motorik berdiri sampai masuk sekolah. Masa ini ditandai dengan perkembangan fisik dan kepribadian yang menonjol. Perkembangan motorik akan bertambah secara perlahan namun pasti. Anak akan membutuhkan penggunaan bahasa, hubungan sosial yang lebih luas, mempelajari standar peran, memperoleh kendali terhadap diri, menyadari ketergantungan dan kemandirian, serta mulai membangun konsep diri.

4.      Masa Anak-anak Menengah (6 hingga 11/12 tahun)

Masa ini disebut juga usia sekolah. Fokus anak akan bergeser dari keluarga ke hubungan kelompok yang lebih luas. Perkembangan fisik, mental, dan sosial masih terus berjalan dengan penekanan pada pembangunan keterampilan. Kerjasama sosial dan perkembangan moral akan semakin relevan untuk tingkat kehidupan selanjutnya. Masa ini sangat penting untuk pembentukan konsep diri.

5.      Masa Anak-anak Akhir (11 hingga 19 tahun)

Prepubertas: 10 hingga 13 tahun
Remaja: 13 hingga 18 tahun
            Masa remaja merupakan masa transisi yang dinilai saat pubertas sampai masuknya anak ke dalam dunia dewasa, biasanya berupa kelulusan sekolah menengah atas. Pematangan biologis dan pribadi disertai konflik fisik dan emosional. Remaja mendefinisikan ulang konsep dirinya. Pada masa remaja akhir, anak mulai memikirkan kembali semua nilai yang telah dipelajari dan berfokus pada identitas individual. 

Perkembangan PSIKOSEKSUAL

            Dalam perkembangan psikoseksual dalam proses petumbuhan dan perkembangan dapat dijelaskan beberapa tahap sebagai berikut:

             A. Tahap Oral / Sensori (Lahir-12 bulan)
Dalam tahap ini, biasanya anak memiliki karakter diantaranya aktivitasnya mulai melibatkan mulut untuk sumber utama dalam kenyamanan anak, perasaannya mulai bergantung pada orang lain (dependent), prosedur dalam pemberian makan sebaiknya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak.

             B. Tahap Anal / Muskular (1-3 tahun / toddler)
Dalam tahap ini, anak biasanya menggunakan rektum / anus sebagai sumber kenyamana, apabila terjadi gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian yang obsesif-kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam, dan tempramen.

             C. Tahap Falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Dalam tahap ini, anak lebih merasa nyaman pada organ genitalnya selain itu masturbasi dimulai dan keingintahuan tentang seksual. Hambatan yang terjadi pada masa ini menyebabkan kesulitan dalam identitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut.

              D. Tahap Latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Dalam tahap ini, anak mulai menggunakan energinya untuk mulai aktivitas intelektual dan fisik, dalam periode kegiatan seksual tidak muncul, penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini.

              E. Tahap Genital (13 tahun keatas / pubertas / ramaja hingga dewasa)
Dalam tahap ini, genital menjadi pusat kesenangan seksual dan tekanan proses hormon seksual menstimulasi perkembangan heteroseksual, energi ditunjukkan untuk mencapai hubungan seksual yang teraktur, pada awal fase ini sering muncul emosi yang belum matang, kemudian berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta.

Perkembangan BIOLOGIS

           Teori biologisme, biasa disebut teori nativisme menekankan pentingnya peranan bakat. Para penganut biologisme menekankan pada faktor biologis, menekankan fase-fase perkembangan yang harus dilalui. Sedangkan penganut sosiologisme atau emvilisme menekankan peranan lingkungan pada peranan pribadi.
            Sebagai makhluk kodrati yang kompleks, manusia memiliki intelegensi dan kehendak bebas. Dalam hal perkembanngan, pada awalnya manusia berkembang alami sesuai dengan sesuai dengan hukum alam. Kemudian perkembangan alami manusia ini menjadi jauh melampaui perkembangan makhluk lain melalui intervensi intelegensi dan kebebasannya.

Perkembangan PSIKOSOSIAL

            Erik H. Erickson mengungkapkan pendapatnya tentang teori perkembangan psikososial, diantaranya:

A.    Trust VS Mistrust (Lahir-12 bulan)
Kekuatan dasar: Dorongan dan harapan.

       Anak memiliki indikator positif yaitu belajar percaya kepada orang lain, tetapi selain itu ada segi negatif nya yaitu tidak poercaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, dan bahkan pengasingan. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan menghisap, rasa hangat dan hangat, cinta dan rasa aman itu bisa menghasilkan kepercayaan. Pada saaat kebutuhan dasar tidak terpenuhi bayi akan menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur, dan eleminasi yang buruk.

B.     Otonomosi VS Ragu-ragu dan Malu (1-3 tahun / Toddler)
Kekuatan dasar: Pengendalian diri, keberanian, dan kemauan.

       Gejala positif dari tahap ini adalah kontrol diri tanpa kehilangan harga diri, dan negatifnya anak terpaksa membatasi atau mengalah. anak mulai mengembangkan kemandirian dan mulai terbentuk kontrol diri. Hal ini harus didukung oleh orangtua, mungkin apabila dukungan tidak dimiliki, maka anak tersebut memiliki kepribadian yang ragu-ragu.

C.     Inisiatif VS Merasa Bersalah (3-6 tahun / Pra Sekolah)
Kekuatan dasar: Tujuan

       Anak mulai mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan dan mulai mengevaluasi kebiasaan diri sendiri. Disamping itu, anak kurang percaya diri, pesimis, pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadinya. Rasa bersalah mungkin mucul pada saat melakukan ativitas yang berlawanan dengan orangtua dan anak harus diajari memulai aktivitas tanpa mengganggu hak-hak orang lain.

D.    Industri VS Inferior (6-12 tahun / Usia Sekolah)
Kekuatan dasar: Metode dan kompetensi.

       Anak mendapatkan pengenalan melalui demostarasi keterampilan dan produksi benda-benda, serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian, anak biasanya terpengaruh oleh guru dan sekolah. anak juga sering hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah, dan teman sebaya.

E.     Identitas VS Bingung Peran (12-18 tahun / Remaja)
Kekuatan dasar: Kesetiaan dan ketergantungan.

       Teman sebaya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku anak, anak mengembangkan penyatuan rasa diri sendiri, kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas dengan kebingungan peran, sering muncul dalam perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.

Perkembangan Moral

            Moral merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. Sebagian orang berpendapat bahwa moral bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa ini sehingga ia tidak melakukan hal-hal yang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan masyarakat. Di sisi lain tiadanya moral seringkali dituding sebagai faktor penyebab meningkatnya kenakalan remaja.
            Para sosiolog beranggapan bahwa masyarakat sendiri punya peran penting dalam  pembentukan moral. W.G Summer, berpendapat bahwa tingkah laku manusia yang terkendali disebabkan oleh adanya kontrol dari masyarakat ittu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri buat pelanggar-pelanggarnya. Bayi berada dalam tahap perkembangan moral yang oleh Piaget disebut moralitas dengan paksaan (preconventional level) yang merupakan tahap pertama dari tiga tahapan perkembangan moral.

           Menurut Teori Kohlberg, menyatakan bahwa perkembangan moral meliputi beberapa tahap, meliputi:

A.    Tingkat Premoral / Prekonvensional (Lahir-9 tahun)
          Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterimanya, kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial, kontrol, emosi didapatkan dari luar.

B.     Tingkat moralitas konvensional (9-13 tahun)
       Usaha yang dilakukan untuk menyenangkan orang lain, kontrol emosi didapat dari dalam, anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan dan menghindari   kritikan dari yang berwenang.

C.     Tingkat moralitas pasca konvensional (13 tahun sampai meninggal)
            Individu memperoleh nilai moral yang besar, pencapaian nilai moral yang besar terjadi setelah dicapai formal opersional dan tidak semua orang mencapai tingkat ini.
         Konsep kunci untuk memahami perkembangan moral, khususnya teori Kohlberg, ialah internalisasi (Internalization), yakni perubahan perkembangan dari perilaku uang dikendalikan secara eksternal menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal.

Perkembangan SPIRITUAL

            Sejalan dengan perkembangan sosial, perkembangan keagamaan mulai disadari bahwa terdapat aturan-aturan perilaku yang boleh, harus atau terlarang untuk melakukannya. Perkembangan spiritual anak sangat berpengaruh sekali dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Agama sebagai pedoman hidup anak untuk masa yang akan datang. Selain itu, moral seorang anak dapat dibentuk melalui perkembangan spiritual. Anak diberi pengetahuan adanya kepercayaan Tuhan YME sesuai dengan keprcayaan yang dianut orangtua. karena agama seorang anak itu  diturunkan/diwariskan oleh orangtuanya.
           
Para ahli berpendapat bahwa perkembangan spiritual dibagi mejadi 3 tahapan, yaitu :

A.    Masa Kanak-kanak (sampai 7 tahun)
      Tanda-tandanya antara lain: Sikap keagamaan resepsif meskipun banyak bertanya, pandangan ketuhanan masih dipersonifikasikan, penghayatan secara rohaniah masih belum mendalam meskipun mereka telah melakukan kegiatan ritual.

       B.     Masa Anak Sekolah (7-12tahun)
          Tanda-tandanya antara lain: Sikap keagamaan resepsif tetapi disertai pengertian, pandangan dan faham ketuhanan diterangkan secara rasional berdasarkan kaidah - kaidah logika yang bersumber pada indikator alam semesta sebagai manifestasi dan eksistensi dan keagungan-Nya, penghayatan secara rohaniah makin mendalam melaksanakan ritual.

        C.     Masa remaja (12-18 tahun)
1.  Tanda-tandanya masa remaja awal: Sikap negatif disebabkan alam pikirannya yang            kritis melihat kenyataan orang-orang beragama secara hypocrit yang pengakuan dan ucapannya tidak selalu sama dengan perbuatannya, pandangan dalam hal ketuhanan menjadi kacau karena ia bingung terhadap berbagai konsep tentang aliran dan paham yang saling bertentangan.
2.      Tanda-tanda masa remaja berakhir: Sikap kembali kearah positif dengan tercapainya             kedewasaan intelektual, pandangan dalam hal ketuhanan dipahamkan dalam konteks agama yang dianut dan dipilih, penghayatan rohaninya kembali tenang setelah melaui proses indentifikasi dan membedakan agama sebagai doktrin bagi para penganutnya.

            Perawat bisa membantu dengan melakukan tidakan memberikan pengetahuan kepada anak tentang apa yang terbaik bagi kesehatan anak dan keadaan dimana anak memerlukan secara spiritual demi kesembuhan penyakitnya. Allah SWT selamanya mendengar bisikan dan pembicaraan, melihat setiap gerak-geriknya dan mengetahui apa yang dirahasiakan, memperhatikan khusyuk, taqwa dan ibadah.

Semoga bermanfaat dan berguna buat para pembaca. Kritik dan saran sangat dibutuhkan guna meningkatkan kemampuan penulis. Terima kasih.

1 komentar:

  1. Play Blackjack at a Casino! - Microgaming - Microgaming
    A classic card game septcasino is a thrilling and engaging blackjack game at Microgaming. This fun game is titanium ring now goyangfc available for 1등 사이트 your device!

    BalasHapus